Mengenal SAK EP dan Perbedaannya dengan SAK ETAP
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) telah mengesahkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Privat (SAK EP) yang merupakan adopsi dari IFRS for SMEs (Small and Medium-sized Enterprises) pada tanggal 30 Juni 2021. SAK EP disusun untuk menggantikan SAK ETAP (Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik) dan akan berlaku efektif pada 1 Januari 2025, dengan penerapan dini sudah diperkenankan mulai 1 Januari 2022. Penyusunan SAK EP bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan entitas privat yang tidak memiliki akuntabilitas publik.
Dalam Bab 1 SAK EP, yang dimaksud dengan entitas privat adalah entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik dan menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statements) bagi pengguna eksternal. Sedangkan definisi entitas yang memiliki akuntabilitas publik, jika:
- Instrumen utang atau ekuitasnya dieprdagangkan di pasar publik atau entitas sedang dalam proses menerbitkan instrumen tersebut untuk diperdagangkan dalam pasar publik (bursa efek domestik atau bursa efek asing atau pasar over-the-counter, termasuk pasar lokal dan regional); atau
- Entitas menguasai aset dalam kapasitas fidusia bagi suatu kelompok pihak luar yang beragam sebagai usaha utamanya (sebagian besar bank, union kredit (koperasi simpan pinjam), perusahaan asuransi, broker/diler sekuritas, reksadana dan bank investasi memenuhi kriteria kedua ini)
Entitas pengguna SAK EP tentu saja entitas privat yang tidak memiliki akuntabilitas publik. Namun demikian, entitas yang memiliki akuntabilitas publik dapat menggunakan SAK EP apabila diperkenankan oleh otoritas berwenang.
SAK EP mendapatkan tambahan jumlah Bab dari SAK ETAP menjadi 35 Bab yang sebelumnya hanya sejumlah 30 Bab saja. Adapun daftar isi dari draft SAK EP adalah sebagai berikut:
- Bab 1 Entitas Privat
- Bab 2 Konsep dan Prinsip Pervasif
- Bab 3 Penyajian Laporan Keuangan
- Bab 4 Laporan Posisi Keuangan
- Bab 5 Laporan Penghasilan komprehensif dan Laporan Laba Rugi
- Bab 6 Laporan Perubahan Ekuitas dan Laporan Laba Rugi dan Saldo Laba
- Bab 7 Laporan Arus Kas
- Bab 8 Catatan Atas Laporan Keuangan
- Bab 9 Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri
- Bab 10 Kebijakan Akuntansi, Estimasi dan Kesalahan
- Bab 11 Instrumen Keuangan Dasar
- Bab 12 Isu Terkait Instrumen Keuangan Lain
- Bab 13 Persediaan
- Bab 14 Investasi Pada Entitas Asosiasi
- Bab 15 Investasi Pada Ventura Bersama
- Bab 16 Properti Investasi
- Bab 17 Aset Tetap
- Bab 18 Aset Tak Berwujud selain Goodwill
- Bab 19 Kombinasi Bisnis dan Goodwill
- Bab 20 Sewa
- Bab 21 Provisi dan Kontijensi
- Bab 22 Liabilitas dan Ekuitas
- Bab 23 Pendapatan
- Bab 24 Hibah Pemerintah
- Bab 25 Biaya Pinjaman
- Bab 26 Pembayaran Berbasis Saham
- Bab 27 Penurunan Nilai Aset
- Bab 28 Imbalan Kerja
- Bab 29 Pajak Penghasilan
- Bab 30 Penjabaran Valuta Asing
- Bab 31 Hiperinflasi
- Bab 32 Peristiwa Setelah Akhir Periode Pelaporan
- Bab 33 Pengungkapan Pihak Berelasi
- Bab 34 Aktivitas Khusus
- Bab 35 Ketentuan Transisi SAK Entitas Privat
SAK EP disusun lebih komprehensif dibandingkan dengan SAK ETAP, namun lebih sederhana jika dibandingkan dengan SAK berbasis IFRS. Berikut ini perbedaan antara SAK EP dan SAK ETAP secara ringkas:
- Laporan Keuangan
- SAK EP mengganti istilah “Neraca” pada SAK ETAP menjadi “Laporan Posisi Keuangan”
- SAK EP mengganti istilah “Laporan Laba Rugi” pada SAK ETAP menjadi “Penghasilan Komprehensif dan Laporan Laba Rugi”
- SAK ETAP mensyaratkan entitas untuk menyajikan laporan arus kas dari aktivitas operasi hanya menggunakan metode tidak langsung, sedangkan SAK EP memberi lebih banyak pilihan metode penyajian laporan arus kas, yakni metode langsung atau tidak langsung.
- Konsep dan Prinsip Pervasif
SAK EP memperkenalkan dan menjelaskan secara detail konsep biaya atau usaha yang berlebihan (undue cost or effort), sedangkan SAK ETAP hanya menjelaskan secara ringkas tentang keseimbangan antara biaya dan manfaat
- Investasi pada Entitas Anak, Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
SAK ETAP mengatur pengukuran investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama menggunakan metode cost, sedangkan SAK EP memberikan opsi lain dalam metode pencatatannya, yakni metode biaya (cost), nilai wajar (fair value), atau ekuitas.
- Properti Investasi
SAK EP memberikan beberapa pilihan metode untuk mengukur properti investasi, yakni menggunakan model biaya atau nilai wajar. Di sisi lain, SAK ETAP mengatur pengukuran properti investasi hanya menggunakan model biaya
- Liabilitas dan Ekuitas
SAK ETAP hanya menjelaskan secara ringkas terkait klasifikasi instrumen keuangan, seperti surat pengakuan utang, saham, obligasi, derivatif, dan sebagainya. Sedangkan SAK EP mengatur persyaratan tentang klasifikasi instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas secara lebih detail, penjualan opsi, hak dan waran, kapitalisasi saham, penerbitan saham bonus atau pemecahan saham, pengakhiran liabilitas keuangan dengan instrumen ekuitas, serta kepentingan nonpengendali dan transaksi dalam saham pada entitas anak yang dikonsolidasikan.
Tidak hanya itu, SAK EP juga dilengkapi dengan Contoh Laporan Keuangan Ilustratif. Contoh tersebut dan contoh lainnya yang tercantum dalam SAK EP merupakan contoh-contoh yang diadopsi dari IFRS for SMEs dengan memperhatikan kesesuaian praktik di Indonesia.
Referensi:
DSAK IAI. (2021). Draf Eksposur Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Entitas Privat. Jakarta: IAI.
Gustani. (2021). Mengenal SAK Entitas Privat Pengganti SAK ETAP. Diakses pada 27 Mei 2024, dari https://www.gustani.id/2021/02/mengenal-sak-entitas-privat-pengganti-sak-etap.html
IAPI. (2024). Overview Perbedaan SAK ETAP & EP dalam Penyusunan Laporan Keuangan EMKM.
Link Download
Link Download Susunan Acara dan Materi Seminar
Bagi Anda yang sudah mendaftar untuk menjadi peserta dan sudah membayar, silahkan download link berikut dengan memasukkan pasword download terlebih dahulu. Pasword download silahkan ditanyakan kepada staff bagian pendaftaran. Terima Kasih.