The 6th Psychology International Summer Course, Community Engagement, and Visit to Cultural Heritage (PSYCHE) Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro
Dewasa ini, dunia telah memasuki era Industri 5.0 yang berfokus pada 3 (tiga) elemen inti, antara lain human centric (berpusat pada manusia), resillient (ketahanan), dan sustainable (keberlanjutan). Melalui elemen tersebut, era ini menitikberatkan pada integrasi antara teknologi canggih, seperti Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), dan teknologi robot dengan kemampuan berpikir dan kreativitas manusia. Tak hanya mengacu pada otomatisasi dan digitalisasi, Industri 5.0 turut menciptakan strategi dalam mengantisipasi dan bereaksi pada kejadian luar biasa, seperti pandemi Covid-19 yang lalu. Selain itu, sebagai upaya menjaga bumi, Industri 5.0 membuka ruang untuk meminimalkan limbah dan menanggulangi perubahan iklim.
Kendati demikian, Industri 5.0 tidak menggantikan Industri 4.0 secara keseluruhan. Akan tetapi, justru memperluas kekuatan Industri 4.0 sebagai upaya untuk menghadapi tantangan di masa depan. Sama halnya dengan implementasi AI yang muncul pada era Industri 4.0, namun masih berlangsung di era Industri 5.0. Dilansir dari OECD Employment Outlook 2023, AI merupakan sistem berbasis mesin yang dapat membuat prediksi, memberi rekomendasi, dan membuat keputusan untuk serangkaian tujuan yang ditentukan manusia. Teknologi ini telah dipakai di berbagai sektor, seperti perbankan, rumah sakit, pendidikan, hingga mitigasi bencana. Oleh karenanya, tidak sedikit yang beranggapan bahwa kemajuan teknologi dapat mengancam para pekerja di sektor tersebut.
Selain itu, berdasarkan survey yang dilakukan oleh PWC dalam 27th Annual Global CEO Survey -Asia Pacific, sebanyak lebih dari 57% CEO di Asia Pasifik sependapat bahwa kurangnya keterampilan (lack of skills) merupakan salah satu masalah terbesar yang dihadapi saat ini. Oleh karena itu, untuk menjawab berbagai tantangan tersebut, sebagai generasi muda perlu membekali diri dengan berbagai kemampuan.
Setidaknya, terdapat 2 (dua) kemampuan yang dibutuhkan di era Industri 5.0 dan AI, yaitu:
1. Pengetahuan Dasar AI (Elementary AI Knowledge), antara lain:
a. Prinsip-prinsip pembelajaran mesin.
b. Kemampuan menggunakan perangkat lunak.
c. Kemampuan analitis, problem solving, dan berpikir kritis.
d. Kreativitas, komunikasi, dan bekerja dalam tim
2. Pengetahuan AI yang Mahir (Sophisticated AI Knowledge), antara lain:
a. Pengetahuan akan Model AI yang lebih spesifik, seperti decision trees, deep learning, neural network, .
b. Kemampuan menggunakan perangkat AI, seperti pytorch, tensorflow, java, gradie, dll.
c. Kemampuan dalam bahasa pemrograman, seperti Python Big data.
d. Kemampuan menggunakan data visual dan cloud computing.
e. Kemampuan sosial, manajemen, dan kreatifitas dalam memecahkan masalah.
Kemampuan-kemampuan tersebut dapat terpenuhi dengan beberapa tindakan nyata yang dapat dilakukan, di antaranya:
- Mengikuti pelatihan inovatif yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan teknis yang berhubungan dengan AI
- Mengikuti berbagai pembelajaran onlinedari berbagai universitas di dunia dengan tujuan untuk memperluas kemampuan di berbagai bidang pengetahuan.
- Memiliki kompetensi utama, seperti literasi teknologi, inovasi dan kreatifitas, emotional intelligence, kemampuan menyelesaikan masalah kompleks, kolaborasi dan komunikasi, etika dan nilai, serta kemampuan beradaptasi.
Dapat disimpulkan bahwa Artificial Intelligence (AI) telah menjadi jalan pintas untuk transformasi industri dan peningkatan produktivitas. Selain itu, AI dapat mengakselerasi otomatisasi dan efisiensi operasional untuk membuka berbagai peluang baru dalam menciptakan nilai melalui inovasi. Meskipun eksistensi AI dianggap akan mengancam pekerja di berbagai sektor, akan tetapi AI tidak akan pernah menggantikan perann manusia secara keseluruhan. Oleh karena itu, generasi muda perlu mebekali diri dengan kemampuan dasar maupun kemampuan AI yang mahir untuk beradaptasi di era Industri 5.0 dan AI.
Topik ini disampaikan oleh Dr. Riana Sitawati pada acara The 6th Psychology International Summer Course, Community Engagement, and Visit to Cultural Heritage (PSYCHE). Acara tersebut dihadiri oleh berbagai mahasiswa dengan beragam budaya dari Malaysia, New Zealand, India, Vietnam, Filipina, dan Italia pada tanggal 17 Juli 2024.
Referensi:
Adel, A. (2022). Future of industry 5.0 in society: human-centric solutions, challenges and prospective research areas. Journal of Cloud Computing, 11(1). https://doi.org/10.1186/s13677-022-00314-5
Intelligence, A., & Market, T. H. E. L. (2023). OECD Employment Outlook 2023. https://www.oecd-ilibrary.org/employment/oecd-employment-outlook-2023_08785bba-en
PWC. (2024). Leading through accelerated reinvention PwC | 27th Annual Global CEO Survey-Asia Pacific PwC | 27th Annual Global CEO Survey-Asia Pacific. January.
Link Download
Link Download Susunan Acara dan Materi Seminar
Bagi Anda yang sudah mendaftar untuk menjadi peserta dan sudah membayar, silahkan download link berikut dengan memasukkan pasword download terlebih dahulu. Pasword download silahkan ditanyakan kepada staff bagian pendaftaran. Terima Kasih.